Sewaktu saya kecil, Ayah sering sekali mengajak saya bermain catur. Sebagai seorang anak kecil, bagi saya catur tidaklah begitu menarik bahkan cenderung membosankan. Hanya memindah-mindahkan pion dan bidak melangkah sesuai pola langkah mereka. Yang saya tahu, apapun dan bagaimana caranya, tujuan akhirnya adalah membuat sang Raja mati.
Seiring saya dewasa, saya semakin mengerti, bahwa untuk memenangkan sebuah duel catur, bukanlah hanya sekedar berpikir untuk membuat sang Raja si lawan mati dan permainan selesai. Dalam catur, ada strategi yang dijalankan untuk membuat si Raja “terjebak” dan berada dalam satu kondisi yang tidak memungkinkannya lagi untuk berkutik. Kita perlu “bermain cantik” untuk mengatur langkah demi langkah setiap bidak yang disediakan.
Seringkali dalam kehidupan kita, kita terlalu sibuk melakukan banyak hal yang seringkali menyita perhatian dan waktu kita sehingga tak sanggup lagi untuk menyediakan waktu untuk merenung sejenak tentang kehidupan kita.
Sama seperti permainan catur, kita tak perlu harus selalu memainkan setiap bidak saat kesempatannya datang. Kita perlu berhenti dan berpikir sejenak, menyusun strategi, baru kemudian melangkah lagi. Hidup kita pun perlu perencanaan dan strategi yang matang. Seringkali perenungan menjadi begitu penting untuk mengevaluasi apa saja yang telah dilakukan dan dicapai, dan apa saja yang harus dan akan dicapai di kemudian hari, untuk kemudian saya dapat menentukan langkah selanjutnya.
Oleh karena itulah mengapa saat teduh menjadi begitu penting. Tuhan ingin agar kita selalu mengevaluasi diri kita sehingga hidup kita sesuai dengan firman Allah dan juga agar kita selalu menetapkan tujuan dan strategi agar kita dapat menjadi seperti apa yang Tuhan inginkan hari lepas hari dalam hidup kita.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar